Get Gifs at CodemySpace.com

Kamis, 29 Agustus 2013

Sungguh-sungguh__Sabar__Sukses


Hidupku selama ini membuat aku insaf untuk menjinakkan badai hidup, “mantra” man jadda wajada saja ternyata tidak cukup sakti. Antara sungguh-sungguh dan sukses itu tidak bersebelahan, tapi ada jarak. Jarak ini bisa hanya satu sentimeter, tapi bisa juga ribuan kilometer. Jarak ini bisa ditempuh dalam hitungan detik, tapi juga bisa puluhan tahun.
Jarak antara sungguh-sungguh dan sukses hanya bisa diisi sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. Sabar yang bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan-akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah sebuah hasil kerja keras, doa dan sabar yang berlebih-lebih.
Bagaimanapun tingginya impian, dia tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup sudah digelung oleh nestapa akut. Hanya dengan sungguh-sungguhlah jalan sukses terbuka. Tapi hanya dengan sabarlah takdir itu terkuak menjadi nyata. Dan Tuhan selalu memilihkan yang terbaik dan paling kita butuhkan. Itulah hadiah Tuhan buat hati yang kukuh dan sabar.
Sabar itu awalnya terasa pahit, tetapi akhirnya lebih manis daripada madu. Dan alhamdulillah, aku sudah mereguk madu itu. Man shabara zhafira. Siapa yang sabar akan beruntung.
Ranah 3 Warna_hlm. 468-469

Hadapilah....


Anak-anakku…
Akan tiba masa ketika kalian dihadang badai dalam hidup. Bisa badai di luar diri kalian, bisa badai di dalam diri kalian. Hadapilah dengan tabah dan sabar, jangan lari. Badai pasti akan berlalu.

Anak-anakku…
Badai paling dahsyat dalam sejarah manusia adalah badai jiwa, badai rohani, badai hati. Inilah badai dalam perjalanan menemukan dirinya yang sejati. Inilah badai yang bisa membongkar dan mengempaskan iman, logika, kepercayaan diri, dan tujuan hidup. Akibat badai ini bisa lebih hebat dari badai ragawi. Menangilah badai rohani dengan iman dan sabar, kalian akan menjinakkan dunia akhirat.

Anak-anakku…
Bila badai datang. Hadapi dengan iman dan sabar. Laut tenang ada untuk dinikmati dan disyukuri. Sebaliknya laut badai ada untuk ditaklukkan, bukan ditangisi. Bukankah karakter pelaut andal ditatah oleh badai yang silih berganti ketika melintas lautan tak bertepi?

Ranah 3 Warna_hlm. 467

Tiga Mantra



Man jadda wajada : Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses
Man shabara zhafira : Siapa yang bersabar akan beruntung
Man sara ala darbi washala : Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan

“Sampai di tempat kos, yang yang pertama aku lakukan adalah salat dan melekatkan keningku lama-lama dan kuat-kuat di kepala sajadah. Rasanya inilah sujudku yang paling berarti selama ini. Betapa banyak nikmat yang aku lupakan dan aku anggap wajar dan biasa. Seakan-akan aku berhak mendapat nikmat itu tanpa usaha. Karena itu betapa sesatnya aku kalau sampai bermalas-malasan. Setiap kemalasan artinya memboroskan waktu sekarang, hari ini, detik ini. Padahal tidak ada jaminan apa pun bahwa besok, bahkan sedetik lagi, aku akan punya waktu yang lapang seperti sekarang. Sebuah pepatah Arab dari Pondok Madani berkelebat di ingatanku. Lan tarji’ ayyamullati madhat. Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu. Aku harus menggunakan waktuku sebaik mungkin, seefisien mungkin. Mulai sekarang, detik ini juga.”
Ranah 3 Warna_hlm. 164

Rabu, 31 Juli 2013

Pesan...


Jangan. Caranya ya sabar dulu, sabar lagi, sabar terus. J

Jangan, mendiamkan tidak menyelesaikan masalah, biarkan dulu reda, baru diberi pengertian, sakit memang, tapi itu keharusan…
Ingat saat rasul menyampaikan kebenaran di Thaif (kalau nggak salah) betapa keras kepalanya orang-orang di sana, rasul dimaki-maki bahkan dilukai, sampai malaikat dan gunung-gunung ingin menawarkan mau memberikan pelajaran kepada mereka, rasul berkata : jangan, mereka tidak tahu. So sweet banget kan..

Tetap disapa, meski nggak mempan tetap sampaikan, meski pahit tetap katakan kebenaran, setidaknya kita sudah menunaikan kewajiban kita, masalah hatinya terbuka atau tidak sudah bukan wilayah kerja kita, itu urusan ia sama dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati

Jangan, sikap professional kita (tetap berbuat baik dan tetap menyapa meski ia tidak menerima) merupakan sebuah kewibawaan yang menjadi daya tarik dalam hatinya mempertimbangkan apa yang kita sampaikan, mungkin di bibir ia tidak menerima kita karena gengsi nggak mau kalah tapi siapa tahu hatinya bergejolak mendengar kebenaran.

Saya sadar betul beeeeraat memang mengalahkan ego, tapi agama dan bangsa ini butuh orang-orang yang mengalah dengan cantik untuk meraih kemenangan hakiki, itu hanya strategi, bisa jadi kitalah orang-orang yang dikirim Allah untuk meraih kemenangan itu semua.

Jika murni ikhlas karenaNya, insya Allah menambah pahala di 10 hari terakhir dan mengukir hari-hari indahmu pula di bulan berkah…
InsyaAllah ramadhan selanjutnya kita bertemu kembali dalam kondisi yang sangat berbeda yang jauh lebih baik  J

Tidak ada definisi mutlak, yang jelas, menghargai itu memberikan nilai yang pantas terhadap sesuatu. Menghargai pun ada koridor yang tak boleh dilanggar, jangan campuradukkan menghargai teman dengan hubungan vertikal dan horizontal J

Nggak salah, justru itu keharusan agar permasalahan yang pernah ada perlahan-lahan segera terhapuskan hingga tak bersisa bahkan meninggalkan luka sedikitpun tidak, tapi ingat jika orang yang bermasalah dengan kita, kita akrabi, teman-teman yang tidak bermasalahpun harus lebih jauh kita akrabi. Pendekatan persuasif dari segala arah insyaAllah akan segera menemukan titik terang


Selasa, 23 Juli 2013

Saat Amrih Ngambek Sama Mamel n Fair




Habibie & Ainun
Waktu itu lagi marak-maraknya peluncuran film Habibie & Ainun. Hampir semua orang, nggak anak-anak, remaja, dewasa, tua berantusias untuk menonton kisah cinta mantan presiden Indonesia ini di bioskop kesayangan masing-masing. Begitu pula dengan aku dan sahabat-sahabatku, tak ingin ketinggalan mengikuti kisan roman tersebut. Teman-teman kos mengajak nonton bareng, tapi nggak jadi-jadi karena nggak nemuin jadwal yang pas, ceileee, sok sibuk banget,hihi.. Teman-teman SIM juga ngajak nonton bareng, sms jarkom yang dikomandani Bang Rony pun meluncur ke hand phoneku. Namun, sayang seribu sayang, Bang Rony ngajaknya nggak banget milih timenya, secara aku saat itu masih di rumah, mana bisa nonton bareng?? L Untuk mengobati kekecewaan, aku dan sahabat-sahabatku (Fair, Mamel, Nisa, Mbak Ari) berencana nonton bareng kalau udah pada punya waktu luang. Kebetulan saat itu minggu-minggu penuh UKD (semacam kuis), jadi aku pun bersabar menanti para sahabat, yang penting bisa nonton bareng mereka. Tawaran teman-teman kos buat ngajak nobar lagi rela kutolak demi nobar bareng Fair, dkk.
***
Gagal Nonton
Waktu yang ditunggu datang juga. Tiba-tiba hpku berbunyi tanda sms masuk, dari Fair.

Kamis, 18 Juli 2013

Gara-gara Fitroh dan Andre


Awalnya kami sedang jalan-jalan ke book fair. Suka saja tiap melihat tumpukan buku-buku yang tertata menarik. Langkah kami tertuju  pada stand buku paling pojok. Kalau stand yang lain lebih memajang buku-buku agama, stand pojok satu ini juga memajang novel-novel. Fitroh pun tergoda ketika melihat ada kumpulan novel yang entah siapa pengarangnya, jujur saya benar-benar baru mengenalnya dan mendengarnya kala itu. Rasa penasaran pun tumbuh mencokol dalam batin saya dan seperti biasa berbondong-bondong pertanyaan saya tembakkan pada adik kos saya ini. Rasa penasaran pun semakin menggelitik lebih dalam ketika mendengar penjelasan panjang lebar dari Fitroh. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin dan Ayahku (Bukan) Pembohong langsung diculik Fitroh malam itu. Sementara saya berhasil menculik Gurunya Manusia karya Munif Chatib.

Sesampai di kos, Gurunya Manusia langsung saya lahap. Belum habis melahap Gurunya Manusia, saya semakin digelitiki oleh dua buah karya Tere Liye yang telah diculik Fitroh tadi malam. Tak sanggup menahan rasa penasaran, akhirnya Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin pun ganti saya culik. Luar biasa, tidak ada setengah hari, saya mampu melahap novel karya Tere Liye ini. Bahkan saya sampai menangis sambil berlindung di balik bantal ketika membaca kisah Tania dalam novel tersebut.

Rabu, 17 Juli 2013

Atap dan Saya



Tahukah kawan? Beberapa malam terakhir ini, bulan terlihat begitu cantik, meski terlihat agak malu-malu menampakkan wajah indahnya sedikit demi sedikit . Saat hati dan pikiran terasa lelah, maka melihat sinar indahnya yang sendu akan menjadikan hati ini mak chesss…!!! Sejuuukkk, dingiiin…. (lebay mode on). Baiklah, cukup untuk edisi lebayisme, hehe. Sebenarnya saya teringat masa itu, masa di saat saya suka sekali sendirian menatap, menikmati rembulan dan bintang di atas sana.

Masa SMA. Pada masa ini, saya sudah belajar untuk hidup jauh dari orang tua (baca : ngekos). Kos yang saya tempati ini memiliki dua lantai. Lantai satu berisi ruang tamu, kamar, dapur, dan kamar mandi. Sedangkan lantai dua hanya digunakan untuk menjemur pakaian. Lantai dua menjadi tempat favorit anak-anak kos. Kok bisa????