Get Gifs at CodemySpace.com

Sabtu, 16 Februari 2013

Lezatto & Perfecto ! ! ! ^_^ :)



 Hmmm,,, melihat gambar di atas saja, lidah ini sudah tidak sabar untuk menikmati kelezatannya. Yapz!! Siapa yang mengaku fans berat dari mie ayam?? Buat teman-teman yang memang fans sejati mie ayam, saya sarankan untuk tidak melewatkan lezatnya mie ayam Pak Suhadak, apalagi asli Purworejo lho,hehehe..

Mie ayam yang bisa kamu dapatkan di Jl. Pramuka 23 Purworejo ini telah dikenal oleh masyarakat Purworejo karena rasanya yang mak nyuss!! (hehehe, pinjam istilah Pak Bondan boleh kaaan…^_^). Dengan Rp 6.000,00 kamu bisa menikmati tekstur mie yang kecil-kecil dan tidak terlalu mengembang (jadi kamu tidak akan merasa nek satelah memakannya). Selain itu, kamu juga bisa membuktikan rasa dari kuah mie ayam itu sendiri, yang nendaaanng abiiizzz…

Kenikmatan makan mie ayam Pak Suhadak ini semakin terasa karena pelayanan dari penjualnya yang super duper ramah dan sopan. Sang penjual tak pernah pelit senyum. Kebersihan tempat dan peralatan makan pun cukup terjamin. Hanya satu yang kurang, kurang luas, hohoho. Maklum saja, pelanggannya sangat banyak dan terkadang saya harus antre menunggu tempat duduk dari pelanggan yang telah lebih dulu sampai di sana.  Kenikmatan pelanggan mie ayam ini juga semakin bertambah dengan tarif parkir yang sangat murah. Cukup dengan Rp 500,00 kamu bisa dengan tenang menitipkan motormu pada tukang parkir yang juga sangat ramah. Saking ramainya pelanggan di tempat ini, sering dijadikan tempat buat para pengamen yang ikut menumpang mengais rizki. Tak ada salahnya bagi para pelanggan untuk berbagi nikmat harta kaann.. J

Ahh, jika hanya bercerita, melihat tulisan, gambar ataupun mendengar cerita kelezatan dari mie ayam Pak Suhadak ini, dijamin kamu tidak akan puas. So, tunggu apa lagi, yuuk kunjungi dan buktikan kelezatannya.

Mie ayam Pak Suhadak asli Purworejo ini adalah salah satu dari daya tarikku untuk pulang kampung. Di tempat ini, banyak kenangan menyenangkan bersama teman-teman yang masih melekat dalam hati…
Terima kasih Mie Ayam Pak Suhadak ^_^

My First Teaching...


Guruku tersayang....
Guruku tercinta....
Tanpamu, apa jadinya aku...

            Hmmm, sepenggal lagu dari AFI JUNIOR ini serasa memanggil naluri/jiwa seorang guru dalam diri saya,hehehe.... ^_^
            Yupz!! Sudah hampir 2 minggu ini, saya bersama 18 Laskar PPL FKIP UNS 2011, mulai merasakan panasnya “kawah candradimuka” di SMP N 1 Kartasura. Banyak cerita, kisah, dan pengalaman yang kami dapatkan sejak 12 September 2011 baik suka maupun duka. Namun, semua itu kami jalani dan nikmati karena bagaimanapun juga, ini adalah sebuah bekal untuk menjadi seorang guru sejati dan sejatinya guru.
            Pada minggu pertama PPL (baca: masa observasi sekolah) saya dan teman-teman cenderung merasa bosan. Pasalnya, dalam jangka waktu satu minggu tersebut, kami lebih sering mengisi kegiatan dengan duduk-duduk sembari mengobrol di basecamp PPL sambil menunggu jam pulang. Tentunya hal itu dilakukan setelah selesai observasi di tiap harinya.
            Naaaah, pada minggu kedua “kawah candradimuka” mulai menampakkan kekuatan panasnya (wow!!). Ada yang tahu mengapa???
Yupz!! Tepat sekali!!
            Minggu kedua adalah awal pengalaman saya mengajar para murid yang sesungguhnya di depan kelas. Semua perasaan bercampur jadi satu, jadi gado-gado pokoknya. Eitsss, tapi tunggu dulu. Sebelum saya cerita pengalaman pertama mengajar, saya akan berbagi pengalaman yang lain terlebih dahulu.
 Cekidot!!
            Sebenarnya, jadwal PPL pada minggu kedua adalah jadwal untuk observasi kelas (baca: model les oleh masing-masing guru pamong). Saya bersama partner saya, Nabila Hawa Hanifulany, mengamati Ibu Heni Kustati Eko M., S.Pd. mengajar Matematika untuk kelas VIII A, VIII B, dan VIII E pada hari Senin. Beliau adalah sosok guru yang hebat menurut saya. Tegas, humoris, dan jelas dalam mengajar mata pelajaran yang beliau ampu. Baliau adalah guru yang sangat menguasai keadaan kelas. Saat murid ada yang ramai, tidak memperhatikan, Bu Heni tak segan-segan untuk menegur. Selain itu, beliau sangat memperhatikan ketertiban siswa, seperti sikap maupun penampilan siswa. Siswa yang tidak disiplin dalam berpakaian langsung beliau ingatkan. Di sela-sela mengajar beliau sering bercanda dengan murid-murid. Metode mengajar yang sering beliau gunakan adalah dengan meminta siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis tanpa membawa/melihat buku. Siswa yang sering maju adalah siswa yang nilai Matematikanya masih di bawah rata-rata. Beberapa siswa tersebut bisa mengerjakan soal yang diberikan Bu Heni. Ini menandakan bahwa siswa hanya kurang teliti dan kurang banyak latihan soal. Jika siswa yang maju tidak bisa mengerjakan, maka siswa lain diminta maju untuk membantu temannya tersebut. Untuk kondisi siswanya sendiri, kelas VIII A cenderung lebih bisa dikendalikan daripada kelas VIII B dan VIII E. Sedangkan fasilitas di masing-masing kelas hampir sama. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya TV, VCD, administrasi kelas, jam dinding, kotak P3K, cermin, alat kebersihan, meja, kursi, dan lain-lain. Satu hal yang disayangkan adalah tidak adanya fasilitas LCD di tiap kelas, sehingga ini menjadi hambatan jika guru ingin menggunakan LCD dalam proses pembelajarannya. Jika memang membutuhkan LCD, maka siswa bisa diajak belajar di ruang multimedia, tetapi itu bisa dilakukan jika ruang multimedia sedang tidak dipakai.  
           Pada hari Selasa, kebetulan saya dipasrahi oleh Ibu Heni untuk memegang kelas VIII D dan diminta untuk langsung mengajar. Tentu saja saya langsung kaget, karena seharusnya jadwal untuk mengajar terbimbing adalah pada minggu depannya lagi. Senin malam saya langsung lembur untuk membuat perangkat pembelajaran seperti RPP, Lembar Kerja, dan Lembar Evaluasi beserta lembar jawabannya. Jujur saya lembur sampai jam 3 pagi karena Senin siang saya kuliah sampai sore. Benar-benar perjuangan!! Esok harinya, pada jam ke-6 (pukul 10:35-11:15 saya mulai beraksi di depan kelas VIII D (untung hanya satu jam pelajaran,fiuhhh...). Ibu Heni dan Bu Nabila berada di kelas bagian belakang untuk mengamati saya. Awalnya saya memperkenalkan diri di depan anak-anak, alhamdulillah saya tidak grogi, anak-anak terkendali. Yesss!!! Setelah itu, lanjut dengan membahas pengantar BAB II tentang Relasi. Beberapa menit saya dan anak-anak membahas Himpunan sebagai pengantar Relasi, Bu Heni keluar menuju kantor dan kelas diserahkan sepenuhnya kepada saya. Dan apa yang terjadi???
            Woww!!! Anak-anak mulai menampakkan sosok aslinya. Suasana jadi gaduh dan rameee sekali. Saya sampai kehabisan suara untuk mengondisikan kelas agar tetap fokus pada materi. Meski demikian, ramenya anak SMP tak separah ramenya anak SMA. Dalam hati saya berkata, “Menjadi guru benar-benar butuh perjuangan dan tak semudah yang dibayangkan.”
            Alhamdulillah, bel berbunyi, tiba saatnya saya mengakhiri aksi di kelas VIII D hari itu. Salah satu koreksi untuk saya adalah suara. Saya masih harus belajar lagi untuk mengolah suara agar jelas terdengar oleh seluruh siswa. Jadwal mengajar saya berlanjut untuk hari Kamis (jam ke-1 dan ke-2) serta hari Sabtu (jam ke-4 dan ke-5). Untuk hari Kamis melanjutkan materi Relasi dan saya menggunakan metode kelompok dalam kegiatan pembelajaran. Ternyata apa yang kita tulis dan rencanakan pada RPP memang belum tentu akan terlaksana dengan baik. Hal ini lebih terkendala oleh waktu. Waktu untuk mengajar Matematika terasa sangat pendek dan itu sangat kurang untuk memahamkan siswa tentang konsep materi ajar. Namun, saya tak boleh menyerah. Ini adalah langkah awal, langkah dimana kesalahan akan sangat banyak ditemukan. Salah bukanlah masalah, yang terpenting adalah perbaikan daripada salah itu sendiri. Semangaaattt Bu Amrih...(mulai terbiasa dengan sebutan ini).  Ibu PASTI BISA!!!
Bersambung.....


*tulisan ini sudah berumur satu tahun lebih :( 


Kamis, 14 Februari 2013

Ucapan Selamat Ulang Tahun : Doa, Motivasi, Sekaligus Peringatan Tajam Buatku


11 Februari 2013. Ya, pada tanggal itu aku masih diberi kepercayaan oleh ALLAH SWT untuk merasakan dan menggunakan segala nikmat yang telah Dia berikan hingga detik tersebut, bahkan hingga detik aku mengetik tulisan ini. Sepenggal ayat dalam surat Ar Rahman pun terngiang-ngiang di dalam isi kepala ini.

“Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?”

Mampukah aku menjawab pertanyaan dalam ayat di atas??? Sungguh, tak ada jawaban yang bisa aku temukan untuk mengatakan satuuu saja bentuk nikmat Tuhan yang aku ingkari. Bahkan ½, ¼, 1/1.000.000, ataupun 1/~ nikmat dari Tuhan, tak ada yang bisa aku dustakan. Di antara tak hingga nikmat yang aku dapatkan dari Sang Pencipta, salah satunya adalah nikmat perhatian dari orang-orang di sekitarku, yang masih peduli akan berdirinya aku di dunia ini. Perhatian yang mereka wujudkan dalam sebuah ucapan serta doa saat usiaku tepat 23 tahun, baik itu secara langsung maupun melalui tulisan ataupun pesan singkat. Semua masih terekam jelas dalam ingatanku, betapa perhatian mereka begitu berarti, terutama berarti untuk mengingatkan aku bahwa jatah hidupku di dunia ini semakin berkurang. Berarti untuk mengingatkan tentang kesiapan bekalku jika Izrail telah bersiap melaksanakan tugas utamanya, mencabut nyawaku. Diantara dari doa dan peringatan yang masih tersimpan dalam inbox pesan singkat ponsel aku adalah sebagai berikut :

Khukhuh 10/02/2013 10:47

Guyonan aneh. Ngh met ulang tahun. Tmbah sg apik2 wae

Sim Fair m3 11/02/2013 00:58
Waktu
Mgkin thun dpn engkau sdh tk mgijinknq lgi untk mgucpkn met milad scara lgsung ta2p muka
Mgkin sja msih
Waktu
Sbgian mmahamimu teman itu tdak ada, yg ada hyalah ksamaan kpentingan
Tp maaf itu tk brlaku bgi kmi, krna kmi tlah mcoba mgerti arti ksetiaan n dlamny mkna silaturrahim
Waktu
Okelah qt brkomitmen untk mghargaimu mulai detik ini juga
Allah
Di usiany yg smakin brtmbah, brikn shabatq ini wktu yg tpat n cepat untuk mlunasi mimpi2ny n berikn ia dimensi yg akurat agr ia mnjadi pribadi yg tiap tu2r dn lkuny indah bak permata syurga
Met milad amrih
Kmu ssuatu
#d temani alunan indah tetesan rahmat Illahi

Mat Mamel 11/02/2013 05:17
Met milad amrih smoga slalu bahagia, sumber bahagia, manfaat dan mendahsyat di dunia dan akherat amin J

Kamis, 07 Februari 2013

Move, Move, and Move!!!

Tiga meter dari hadapanku, kulihat dan kudengar sebuah kelompok belajar bahasa Inggris. Ya, aku hanya berani mendengarkan sayup-sayup di sela keheningan suasana taman perpustakaan UNS. Kelompok ini terdiri dari dua akhwat dan satu ikhwan. Begitu fasih sang ikhwan mengajari para akhwat. Mereka selalu berbicara menggunakan bahasa Inggris. Rasanya malu sekali, jika harus dibandingkan dengan kemampuan bahasa Inggrisku.



They Are The Biggest Motivation of My Life


Menyikapi Masa Lalu


Trauma akan masa lalu bisa terjadi pada setiap orang. Namun, sikap selalu memaafkan harus tetap menjadi prinsip yang dipegang teguh sampai kapanpun. Tidak memberikan harapan semu pada seseorang. Jika memang engkau belum siap dengan sesuatu, maka persiapkanlah hingga akhirnya engkau benar-benar siap dengan segala konsekuensi dan tanggung jawab akan sesuatu itu.


Setiap orang berhak dan mempunyai kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik selagi Tuhan masih memberi kesempatan itu. Bukan manusia yang mempunyai wewenang memberi kesempatan. Maka, biarkan seseorang berubah baik untuk dirinya dan Tuhannya. Janganlah berharap seseorang berubah untuk seseorang yang lain. Tuhan telah mempunyai rencana yang jauh lebih baik untuk setiap orang, jadi engkau tak perlu ragu dan was-was. Akan tetapi, was-waslah jika dirimu belum bisa baik di hadapanNya, karena bisa jadi rencana Tuhan untukmu Ia ubah karena ketidakbaikanmu.

Rabu, 06 Februari 2013

Februari....

.................................................................................................................................................................F........................................................................................................................E.......................................................................................................................................................................B............................................................................................................................................R..........................................................................................................................................U...........................A......................................................................................................................................................................R......................................................................I..................................................................................


Cinta Sejati


Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah pergi, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan kucinta padamu
Terima kasih pada Maha Cinta menyatukan kita

Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapapun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapapun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapapun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

By: Bunga Citra Lestari