Get Gifs at CodemySpace.com

Minggu, 14 Juli 2013

Rembulan Tenggelam di Wajahmu : Pelajaran Hari Ke-4 Ramadhan 1434 H


 Hari ini aku tidak pergi mendengarkan ceramah/kajian Ramadhan rutin di NH (tepatnya karena ketiduran dan mendadak ingat belum mengantar buku Udah Putusin Aja! yang akan dipinjam adik lesku). Aku pun menyetel radio, frekuensi 92.1 seperti biasa, mencari-cari ceramah, berharap bisa menggantikan ceramah yang tak aku ikuti di NH sore ini. Namun, apa mau dikata, hingga malam, ceramah itu tak kunjung kutemukan. Menyalakan TV?? Jujur, hari ini aku tak berminat.

Alhamdulillah, meskipun tak kunjung mendapat apa yang aku cari, tapi tanpa terasa sebenarnya aku telah mendapatkan pelajaran yang sangat berharga hari ini. Pelajaran yang Insya Allah dapat menggantikan pelajaran yang dapat kupetik dari ceramah/kajian yang tak kuikuti sore ini.

Ya, novel karya BangTere selalu memberiku pelajaran berharga. Biarlah orang mencela ketika melihatku membaca novel ini, lantas berkata mengapa tidak membaca buku yang lain saja? Mengapa tidak membaca buku agama saja? Oh, haruskah aku katakan, aku perlihatkan kepadamu saat aku membaca buku agama?

Cukup, aku hanya tidak ingin berdebat. Sungguh, sebenarnya aku ingin mengatakan ini kepadamu. Namun, lidah ini kelu, hanya jemari tangan yang mampu menyampaikan apa yang sebenarnya ingin kusampaikan.


“Kau mungkin belum pernah khatam membaca karya-karya Bang Tere, itu hakmu, aku tak pernah memaksa. Tapi, kumohon, bacalah sebelum engkau mencelaku.”

“Lewat novel-novelnya, Bang Tere selalu berusaha menyampaikan kepada kita tentang kesederhanaan menyikapi hidup. Seperti sederhananya kehidupan beliau, yang hingga saat ini, aku bahkan kesulitan mencari kisah hidup beliau yang lebih pribadi. Beliau sungguh sederhana, menurutku, beliau tak ingin orang lain jauh mengetahui tentang kehidupannya, keluarganya.”

Kembali ke permasalahan awal..

“Bukankah belajar bisa dari mana saja? Dari apa saja? Juga dari siapa saja? Dan kapan saja? Dan inilah salah satu dari caraku belajar memahami hidup, memaknai hidup. Sekali lagi, salah satu. Mungkin belum sekarang, tapi aku yakin, kelak apa yang aku pelajari ini akan sangat berguna bagi kehidupanku dan mungkin kehidupan orang di sekitarku.“


Rembulan Tenggelamdi Wajahmu adalah salah satu karya dari Bang Tere. Darinya aku belajar banyak hal :
1.    Bersyukur dengan hidup, dengan keputusan Tuhan.
2.    Belajar memahami hidup dari berbagai sisi.
3.    Belajar menyikapi kehilangan.
4.    Belajar untuk tidak menuruti hawa nafsu, tidak balas dendam, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Tetap berbuat baik, dengan pemahaman yang baik.
5.    Belajar memaafkan, penerimaan akan masa lalu yang kelam.
6.    Belajar kesederhanaan dan ketulusan menyayangi seseorang.
7.    Belajar pengabdian yang tulus untuk mencari sebuah ridha.
8.    Belajar bekerja keras meraih mimpi dan cita-cita.
9.    Belajar menghargai orang-orang yang berada di bawah kita, memuliakan mereka, seperti para pekerja yang berada di bawah kita.
10. Belajar memuliakan anak yatim, bukan menganiaya dan memanfaatkan mereka.
11.  Belajar memaknai kesempatan yang diberikan oleh Tuhan.
12.  Belajar akan kesetiaan.
13.  Belajar akan mengakui kesalahan dan menghadapi kenyataan, bukan menghindarinya.
14.  Belajar bahwa apa yang kita lakukan akan mengakibatkan hukum sebab akibat yang nantinya membentuk sebuah siklus dengan akhir yang kembali pada diri kita sendiri.
15.  Belajar untuk tidak terlalu mencintai dunia dan segala isinya.

Terima kasih Bang Tere atas pesanmu selama ini. Terima kasih Tuhan atas kesempatan belajar melalui novel-novel Bang Tere. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sahabat memberikan saran,komentar, ataupun kritik. Namun, ingat yaaa, tetap jaga kesopanan ^_^