Lagi dan Lagi: Maukah Kau Menengoknya??

Lagi dan lagi. Rabb… entahlah, sampai kapan aku akan menjaga rasa syukur ini. Tentu saja tak pernah tebersit dalam pikiranku untuk menghentikannya. Sekecil apapun itu nikmat dariMu. Emmm, kecil??? Astaghfirullah…maafkan hamba. Bagaimana mungkin aku menganggap setiap nikmat dariMu nikmat yang kecil.Tak ada, jelas tak ada nikmat kecil dariMu. Segalanya begitu besar, bahkan nikmat untuk memiliki lendir dalam hidung kita yang nantinya bisa menjadi sesuatu yang kita sering menyebutnya ‘upil’ (maaf, jika pilihan katanya kurang berkenan). Namun, memang inilah yang kurasakan. Apakah kita masih akan mengelak bahwa 'upil' itu adalah suatu nikmat??

Hari ini, begitu bahagia bisa kembali membersamai
adik-adik setelah lama kami tak bersua. Hanya balasan dariMu yang selalu kuharapkan dari apa yang bisa kuberikan kepada mereka, meski mungkin baru sedikit sekali. 

Hari ini, begitu terharu melihat dan memegang sendiri foto-foto yang sungguh membuatku iri dan termotivasi. Sahabatku, terima kasih kau telah memberikan kepercayaan padaku untuk menjadi yang pertama melihat dan memegang foto penuh makna ini. Kau tahu sahabatku?? Aku sungguh ingin sekali membebaskan bulir air mata ini terjun mencari muaranya. Namun, aku lebih memilih untuk lebih tegar, juga tabah. Aku ingin belajar sedikit kuat, meski susah bagi diriku yang berkarakter melankolis ini untuk menahan bulir-bulir yang sudah tak sabar terjun bebas. Tapi lihatlah, heyyyyhh, ternyata aku bisa!!! ^_^ 

Hari ini, ketika sedang bersemangat untuk bertemu kembali dengan teman-teman satu lingkaranku, yang notabene sekaligus menjadi momen wada’an dengan ‘guru’ kami, tetiba saja Engkau memberiku nikmat yang sungguh indah. Ya, dalam dua jam saja sudah tiga kali aku lebih sering mengunjungi ruangan berukuran 2 x 2 meter yang berada di bagian dalam ujung belakang kosku. Apa nikmat yang kurasakan?? Tentu saja salah satunya adalah perhatian dari adik-adik kos kepadaku, yang melarangku makan ini, makan itu. Mana mungkin mereka melakukan hal itu jika tidak peduli padaku?? Love you adeeekkk…

Hari ini pula, sore ini tepatnya, setelah cukup lama menunggu suatu kabar (insya Allah aku akan tetap bersabar untuk mengerti, menghargai, memahami), akhirnya datang pula buah dari kesabaranku. Yaa, buah kesabaranku itu berupa kabar bahagia darinya. Mana mungkin aku tak ikut berbahagia, inilah kabar yang selama ini diusahakan, dinanti perwujudannya. Demi melihat perjuangannya, apalagi yang bisa aku berikan selain lantunan doa agar senantiasa dimudahkan keberjalanannya, diberkahi setiap langkah perwujudannya, juga hasilnya nanti. Aku begitu bangga dan bahagia. Lagi, dan lagi nikmat dariMu, selalu membuat tenang dan senang hati ini, hati kami, juga hati orang-orang baik di sekitar kami. ^_^

Hari ini, malam ini, aku yang selalu senang membaca tulisan-tulisan penuh motivasi, penuh ilmu, kembali tak dapat mengelak bahwa sampai detik ini aku tetap wajib bersyukur. Bagaimana tidak?? Allah begitu baik, Dia masih saja menuntun jari-jemariku untuk menggerakkan kursor, menuntun mataku untuk mengarahkan kemampuan melihatnya, menuntun otakku untuk mencerna untaian kata-demi kata, serta menuntun hatiku untuk meresapi makna demi makna serta berazam untuk berusaha menjalankan berjuta nasihat yang bisa kita peroleh dengan gratis dan mudah di http://kurniawangunadi.tumblr.com/tagged/SPN dan http://www.wawanlistyawan.com. Penasaran?? Tengoklah sebentar link itu, sempatkanlah, dan aku yakin jika kamu memang tipe yang suka belajar, kamu tak akan rela jika hanya menengok sebentar. Tengoklah saat pikiran dan hatimu tenang, sehingga kamu bisa menangkap jutaan untaian ilmu yang Allah izinkan untuk kita pelajari. Yang Allah izinkan, heeeyyy ingat!! Yang Allah izinkan. Mengapa?? Itulah nikmat Allah.. Tanpa izinNya, mana mungkin semua nikmat-nikmat itu bisa kita peroleh. Dan saat kau membaca tulisanku ini, aku berharap hanya karena izin dari Allah lah apa yang aku ketik pada tuts-tuts keyboard ini bisa menjadi tambahan amal untukku..

AAmiin yaa Rabb…