Jujur,
niat awal saya mengikuti seminar nasional DEALOVA di Universitas Muhammadiyah
Surakarta (UMS) tanggal 9 Juni 2013 adalah agar bisa melihat Bang Tere, novelis
favorit saya. Saya bahkan tidak peduli dengan isi materi yang akan saya
dapatkan dari semnas ini. Dalam semnas tersebut terdapat tiga pembicara,
diantaranya dr. Tonang Dwi Ardyanto SpPK, PhD, Makhyan Jibril Al-Farabi, dan
Darwis Tere Liye. Ketika pembicara pertama, yaitu dr. Tonang menyampaikan
materinya, saya pun mengubah niat saya tersebut. Ya, saya berniat insya ALLAH
untuk mencari ilmu yang akan menjadi bekal hidup saya di dunia akhirat. Materi
yang disampaikan oleh dr. Tonang bertemakan “Berawal dari Sperma”.
Dokter
Tonang menyampaikan materinya dengan bahasa yang sangat ringan, diselingi
dengan candaan, dan dihubungkan dengan ayat AL Quran sehingga dapat dipahami
oleh kami yang bukan dari fakultas kedokteran. Dalam materi tersebut, ada
banyak pelajaran hidup yang bisa kita petik dari sperma serta ovum.
Tahukah
kawan bahwa ALLAH benar-benar Maha Kuasa. Tak ada sesuatu yang Dia ciptakan
yang tidak ada manfaatnya, termasuk sperma dan ovum. Seperti yang telah kita
ketahui, kita berasal dari peleburan antara sperma dan ovum atau yang lebih
sering disebut dengan proses fertilisasi (pembuahan). Subhanallah ketika kita mengetahui bagaimana proses fertilisasi itu
terjadi.
Perjalanan Sperma
•
Melalui
ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta sperma yang segera berenang dengan cepat
menuju TUBA FALOPII untuk membuahi sel
telur.
•
Dengan
berenang secara cepat, sperma dapat mencapai telur dalam waktu 30 menit.
•
Sperma
dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam.
•
Jumlah
sperma yang dapat mendekati sel telur hanya berjumlah ratusan saja akibat
adanya penghalang yang berada didalam saluran reproduksi wanita.
Kawan,
sperma bukanlah sesuatu yang hina. Jika kita tahu perjuangan sperma nan penuh
liku, maka kita hanya akan selalu memuji kebesaran ALLAH. Untuk mencapai
target, sperma harus berkompetisi dengan jutaan sperma yang lain hingga
terpilih satu sperma yang bisa membuahi sel telur. Dalam perjalanannya, sperma
harus melewati vagina, sperma yang tidak bisa bertahan akan mati, sedangkan
sperma yang bisa bertahan akan meneruskan perjalanannya menuju sel terus. Di
tengah perjalanan, sperma juga harus berkompetisi melawan antibodi yang bisa
membunuhnya. Sperma yang selamat akan menembus dinding ovum dan hanya ratusan
sperma saja yang mampu melewatinya. Dari ratusan sperma hanya satu sperma yang
bisa memasuki inti ovum. Sperma ini adalah sperma terpilih, dialah pemenang
yang menjadi cikal bakal adanya kita di dunia ini. Ketika telah terpilih satu
sperma, maka dengan sigap ovum akan membuat tameng untuk menghalangi sperma
lain agar tidak bisa masuk. Sementara sperma yang kalah bersaing tidak lantas
tidak berguna, tetapi mereka justru menjadi pendukung bagi sperma yang telah
terpilih ini agar segera membuahi ovum. Subhanallah, bukankah itu suatu proses
yang sangat hebat dan ajaib?? Dan ingatlah, proses ini telah tersusun dalam
program yang begitu sempurna. Siapakan yang telah menyusun program yang
sempurna ini? Siapa yang menuntun sperma dalam perjalanan panjangnya yang penuh liku dan
hambatan? Jawabannya hanya satu,
ALLAH SWT. Subhanallah…
17. Maka Apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan
yang tidak dapat menciptakan (apa-apa) ? Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran. (QS An Nahl : 17)
Beberapa pelajaran yang bisa saya ambil dari kisah sperma dan ovum adalah sebagai berikut :
- Kita harus tetap berjuang dengan usaha
yang keras untuk bisa mencapai target.
- Meskipun kita kalah dalam berkompetisi,
kita tetap bisa saling mendukung dan mensupport kompetitor-kompetitor
kita, termasuk kompetitor yang menang.
Kita harus berjiwa besar
- Sebagai seorang wanita, ketika telah ada seseorang yang masuk dalam kehidupan kita, maka kita harus menghormati seseorang tersebut dan membuat tameng untuk orang lain.
Demikianlah, semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Sperma dan ovum bukanlah sesuatu yang hina. Mereka adalah cikal bakal generasi kita selanjutnya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita menjaga kesehatan sejak sekarang demi terciptanya generasi yang baik yang kelak akan meneruskan perjuangan kita.
“Kita tidak
pernah bisa memilih untuk lahir dari orang tua seperti apa, tetapi kita memiliki kesempatan luas untuk memilih menjadi orang tua seperti apa
untuk anak kita”
Semoga kita termasuk
dalam DEALOVA (kumpulan orang-orang yang dimuliakan), aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan sahabat memberikan saran,komentar, ataupun kritik. Namun, ingat yaaa, tetap jaga kesopanan ^_^